Palu dijadikan nama sebuah kota yang sekarang merupakan ibukota propinsi Sulawesi
Tengah. Mungkin masih banyak yang belum tahu kenapa kota yang terletak di
lembah ini diberi nama Palu. Padahal Kota Palu bukan merupakan kota yang banyak
usaha pembuatan palu (alat pertukangan). Dan dalam kosa kata bahasa kaili yang merupakan bahasa suku asli yang mendiami
Lembah Palu, kata “palu” sudah diartikan sebagai sebuah alat pertukangan. Dari
beberapa literature, khususnya situs web , belum ada yang membahas secara
spesifik arti dan asal usul penggunaan kata “palu”. Dari cerita-cerita orang
tua, ada yang mengatakan kata palu diambil dari kata bahasa kaili yaitu “Palo”
yang artinya bokong. Mungkin karena letak kota Palu bila dilihat dari
ketinggian berada di ujung /bawah lembah dan di ujung teluk. Gambarannya bisa kita
lihat dipeta kota Palu.
Ada
pula yang berpendapat bahwa kata palu diambil dari sebutan untuk bambu kecil
yang dalam bahasa kailinya Avompalu. Bambu kecil (avompalu) ini dahulunya
banyak ditanam oleh masyarakat yang tinggal di daerah pinggiran sungai yang
membelah lembah Palu. Sumber
Tapi
kepastian mengenai asal usul penggunaan kata “Palu” ini mungkin perlu
pengkajian lagi.
Dari sejarahnya, konon letak Kota Palu saat ini dahulunya masih
laut/teluk yang tepian pantainya berada puluhan kilometer ke arah selatan. Dan
mengalami proses surutnya air laut yang diperkirakan terjadi sebelum Abad 16,
sebab pada Abad 16 sudah ada Kerajaan Palu. Bahkan ada cerita-cerita rakyat
yang mengisahkan proses terciptanya lembah Palu. Salah satunya adalah saat seekor anjing yang mengganggu ketenangan
seekor belut lalu kemudian sang belut keluar dari lubangnya sehingga terjadilah
perkelahian hebat , yang kemudian oleh si anjing, belut tersebut di seret
menuju laut dan serta merta air laut pun surut menjauh dari pantai. Lubang
belut itu yang kemudian menjadi danau, yang sekarang dikenal dengan danau lindu.
Lindu sendiri dalam bahasa kaili artinya belut. Sedangkan tanah bekas di
seretnya sang belut kemudian menjadi sungai yang sekarang bernama Sungai Palu.
Letak
kota Palu yang diapit oleh dua pegunungan dan sebuah teluk adalah bagian dari
keunikan kota Palu. Bagi mereka yang ingin menikmati suasana pantai, disekitar
teluk palu banyak tempat yang bisa di datangi. Disebelah barat teluk, ada
Tumbelaka yang merupakan tempat rekreasi yang setiap minggunya ramai
dikunjungi. Pantai disepanjang pusat kota, ada Taman Ria dan Talise. Disini
kita bisa menikmati jajanan ringan khas Palu, seperti Pisang goreng aneka rasa,
minuman saraba, jagung bakar dan lain-lain. Dan bagi yang ingin menikmati
suasana pegunungan, lembah Palu memiliki beberapa Lokasi yang bisa dikunjungi.
Walaupun letaknya berada diluar kota Palu, tapi bisa tempuh hanya dalam waktu
beberapa menit saja. Seperti Permandian Air Panas Mantikole yang bisa ditempuh
dalam waktu kurang lebih 20 menit ke arah selatan kota Palu. Disini bisa
menikmati pemandangan alam pegunungan sekaligus mandi air panas. Di sebelah
tenggara kota Palu juga terdapat permandian air panas Bora. Seperti halnya
Mantikole, di Bora, alam pegunungan dan air panas akan memanjakan mata dan
tubuh kita.
Masih
banyak hal yang menarik yang bisa digali di kota lembah ini. Semoga saja
kedepannya Kota Palu bisa menampilkan sesuatu yang unik dan menarik lainnya dari
sumber daya alam dan budayanya.
Leave a Reply