Dinas PU Rencana Buka Kembali Studi JICA

Perencanaan Alternatif Ruas Jalan Tawaeli-Toboli

PALU- Jalan alternatif penghubung Tawaeli-Toboli merupakan jalan strategis dan penting di Sulawesi Tengah. Meskipun dari sisi konstruksi kondisi jalan di Sulteng 90 persen telah kategori mantap, namun dari sisi pelebaran masih ada 80 persen yang belum memenuhi syarat. Dari sisi Geometrik jalur yang paling berat adalah ruas Tawaeli-Toboli. Olehnya pemerintah Sulawesi Tengah dengan segala daya upaya memperjuangkan jalan baru (Shortcut) Mamboro-Parigi Mpu, yang sebelumnya direncanakan Poboya- Parigi Mpu.
       Akan tetapi, perjuangan Pemda Sulteng tersebut boleh jadi masih tergolong lama untuk direalisasikan. Untuk itu Dinas PU Provinsi Sulawesi Tengah, berencana akan membuka kembali studi yang dilakukan Japan International Corporation Agency (JICA), tahun 1998 lalu.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sulawesi Tengah, Ir H Syaifullah Djafar Msi, dalam suatu kesempatan, belum lama ini. Studi  yang dilakukan oleh JICA merupakan permintaan Depertamen Pekerjaan Umum pada tahun 1998,untuk melihat alternatif-alternatif ruas Tawaeli-Toboli.
       Syaifullah mengatakan, 1998 atas permintaan Departemen PU, JICA telah membuat perencanaan-perencanaan. Hasil Studi yang yang kini mulai dibuka kembali itu kata Syaifullah, jika pada 1998 Sulawesi Tengah memandang belum relevan dengan jamannya kala itu, namun saat ini dianggap layak untuk dibuka kembali.
‘’Kalau sebelumnya belum relevan, kelihatannya saat ini sudah layak untuk kita buka kembali dan implementasikan hasil studi ini,’’jelas Kadis PU.
Dalam studinya lanjut Syaifullah, JICA melihat ruas Tawaili-Toboli dengan mengusulkan empat alternatif.Pertama dengan jalur saat ini yang dilakukan perbaikan-perbaikan dengan peningkatan pelebaran dan sistim drainase maupun Slope Protection atau penahan lerengnya, dengan panjang ruas 45,3 kilometer.
       Alternatif kedua, sama dengan alternatif pertama, tetapi dilakukan pembuatan terowongan sepanjang 650 meter.Dari Ruas alternatif pertama terjadi pemotongan jarak sepanjang 650 meter.’’Sehingga panjang yang sebelumnya 45,3 kilometer tinggal 42,35 kilometer,’’jelas Syaifullah.
Pada alternatif ketiga lanjut Kadis, terjadi Shortcut atau jalan baru, memotong dan kembali masuk pada terowongan pada alternatif kedua. ’’Jadi alternatif kedua dan ketiga menggunakan satu terowongan.Hanya saja alternatif kedua menggunakan jalan lama.Sehingga panjang alternatif ketiga ini berubah menjadi 41 kilometer,’’terangnya.
Sementara alternatif keempat, desainnya mendekati jalan yang lama tetap ada beberapa terowongan.Terowongan pertama panjang 400 meter, kedua 250 meter, ketiga 1.250 meter, keemapat 750 meter dan kelima 2.700 meter. Dengan panjang keseluruhan alternatif empat tersebut tinggal 33 kilometer.
       Dari sisi studi kelayakan yang dilakukan JICA tersebut, dari pihak JICA sendiri menyarankan agar menggunakan alternatif ketiga. Jika melihat perbandingan konstruksinya, alternatif pertama 45 kilometer, ada konstruksi jalan baru dan kontruksi penahan lereng, dengan estimasi biaya saat itu (Saat terjadinya krisis moneter 1998), Rp86 miliar.Kemuadian alternatif kedua 42,3 kilometer ada pembuatan jalan baru sepanjang 1,57 kilometer dengan terowongan 650 meter dan jembatan 920 meter, dengan estimasi biaya kala itu Rp114 miliar.
Sementara alternatif ketiga dengan jarak 41 kilometer, ada pembangunan jalan baru 12 kilometer, terowongan 650 meter dan alternatif empat panjang tinggal 33 kilometer, terowongan 5000 meter yang terdiri dari beberapa konstruksi terpisah, sepanjang ruas jalan.’’Dengan total estimiasi pada saat itu Rp356 milar.Tetapi, kalau kita melihat hasil studi JICA ini, saat didasarkan pada kurs saat itu (1998) Rp10,600, karena saat itu indonesia dalam krisis ekonomi. Berarti  kurs ini kurang lebih sama dengan sekarang. Artinya, kalau kita melihat dari sisi pembiayaan, maka angka-angka dari hasil studi JICA ini, sebenarnya kalau didasarkan pada kurs Rp10.600, sama dengan kondisi sekarang,’’ungkapnya.
       Hanya saja diakui Syaifullah studi JICA tersebut dari sisi lebar belum memenuhi standar.Dilihat dari dokumen hasil studi JICA masih mengacu ukuran 2x3 meter, yang seharusnya 2x3,5 meter. ’’Ini nantinya mungkin tinggal melakukan penambahan-penambahan pelebaran badan jalan. Karena ini masih mengacu pada standar lama,’’terangnya.
Dijelaskan, dari hasil studi ini meskipun JICA pada saat itu mengusulkan menggunakan alternatif ketiga, namun jika dilakukan pengerjaan semua alternatif tersebut tidak akan mengganggu akses jalan yang ada saat ini.
       Mengingat hasil studi tersebut diupayakan sehingga dimungkinkan menjadi program, Dinas PU Provinsi Sulawesi Tengah secara informal telah dibicarakan dengan Kementerian PU. ’’Dengan pihak-pihak terkait di Kementerian PU, diantaranya di Biro perencanaan, Direktorat Bina Marga juga di DPR RI. Tetapi ini memerlukan komitmen semua pihak. Dan dari semua pihak terkait dengan ini yang telah kami bicarakan, semua kelihatan tertarik untuk membuka kembali studi JICA ini, termasuk DPR RI. Mudah-mudahan apa yang kita perjuangkan ini bisa terealiasi sehingga masalah-masalah Toboli-Tawaeli bisa diselesaikan dan tidak jadi persoalan setiap tahunnya,’’harap Mantan Kadis PU Kabupaten Parimo ini.

Sumber : radarsulteng

RI Akan Berlakukan Dua Pecahan Mata uang

foto
Menteri Keuangan Agus Martowardojo (kanan) dan 
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan 
Muliaman Hadad (kiri). ANTARA/Fanny Octavianus.
Jakarta-Indonesia akan memiliki dua pecahan mata uang setelah Undang-Undang Redenominasi atau penyederhanaan mata uang disetujui Dewan Perwakilan Rakyat. Direktur Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Difi Ahmad Johansyah mengatakan pemberlakuan dua pecahan mata uang itu dilakukan selama masa transisi.

Dengan redenominasi, pecahan Rp 20 ribu menjadi Rp 20. Selama masa transisi menurut Difi, pecahan lama masih berlaku.

“Jadi, misalnya harga bubur Rp 20 ribu, maka nanti bisa beli memakai pecahan lama dan baru,” kata Difi ketika dihubungi Tempo, Jumat, 7 Desember 2012.

Difi belum bisa memastikan kapan dua pecahan mata uang akan diberlakukan. Saat ini, Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan tengah merampungkan Rancangan Undang-Undang Redenominasi untuk diajukan ke Dewan.

"Jadi masih menunggu payung hukumnya dulu selesai. Baru nanti kami bisa melakukan pencetakan uang dengan pecahan baru untuk masa transisi," katanya.

Masa transisi sendiri belum bisa dipastikan membutuhkan waktu berapa lama. Namun, kata Difi, jika merujuk kepada beberapa negara yang sudah melakukan redenominasi, seperti Turki, masa transisi membutuhkan waktu sedikitnya lima tahun.

"Tapi saya kira dengan adanya sosial media saat ini, bisa lebih cepat. Dulu kan tidak ada media sosial.”

Difi menambahkan, bank sentral tengah melakukan sosialisasi bersama Kementerian Keuangan ke daerah-daerah. Sosialisasi dilakukan selama beberapa bulan ke depan. "Sosialisasi mulai bulan ini. Kemungkinan sampai Maret 2013," katanya.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan sudah melakukan pertemuan dengan Komisi Keuangan dan Badan Legislasi DPR. Menurut Agus, pembahasan di tingkat pemerintah sudah masuk tahap harmonisasi. “Sudah masuk di Badan Pembinaan Hukum Nasional,” katanya.

Agus menambahkan, setelah melakukan sosialisasi ke masyarakat, Kementerian Keuangan akan mengusulkan RUU Redenominasi untuk menjadi RUU prioritas DPR dan langsung ditindaklanjuti oleh Kementerian Hukum dan HAM. "Jika positif, kami harap Juni 2013, sudah bisa disetujui," katanya.

Indonesia sudah mempunyai pengalaman dalam penerapan sanering dan redenominasi. Pada tahun 1950 dan 1959, pemerintah sudah melakukan sanering. Adapun redenominasi dilakukan pada 1965.

Sumber : tempo

Turis Asal Amerika Serikat, Kecewa Saat Berada di Kota Palu


1309871938219896519
Jembatan Palu IV (foto)
“Turis Asal Amerika Serikat Bawa Keluarga Kunjungi Palu. Tertarik Lihat Jembatan Palu IV di internet, Tapi Kecewa Tiba di Palu.” Demikian bunyi judul salah satu berita di Koran Radar Sulteng hari ini , Jum’at (7/12). Diberitakan ada dua keluarga Turis dari Amerika Serikat datang ke Kota Palu yang ingin melihat langsung keindahan Jembatan Palu IV yang mereka kenal melalui foto saat browsing di internet. Dua keluarga tersebut mengaku dari Oregon, Amerika Serikat. Keluarga tersebut adalah keluarga Mr. Mark dan Mr. Mike. Mereka datang ke Kota Palu dengan membawa serta anak-anak mereka. Mr. Mark dan Mr. Mike mengaku sangat tertarik saat melihat foto Jembatan Palu IV yang merupakan jembatan lengkung pertama di Indonesia dan ingin melihat langsung. Apalagi informasi di internet menyebutkan bahwa hanya ada tiga jembatan lengkung di dunia, yakni di Jepang, Perancis dan di Kota Palu. Menurut Mark, niatan untuk datang ke Kota Palu sudah lama ada namun baru bisa terwujud saat ini. Mr. Mark mengaku tidak mendapatkan apa yang diinginkannya seperti yang terlihat di internet saat ditanya soal pendapatnya selama di Kota Palu. Dia sedikit kecewa saat berada di Kota Palu. Apalagi saat berkunjung, dirinya bersama keluarganya tidak bisa mendapatkan informasi banyak karena tidak ada guide atau pemandu wisata.
               Mr. Mark kebingungan untuk bepergian ke tempat wisata lainnya karena tidak adanya guide atau pemandu wisata. Informasi soal tempat wisata di Kota Palu dan sekitarnya diketahuinya dari internet, tetapi saat tiba di Kota Palu dia tidak bisa leluasa bepergian karena baru pertama kali ke Kota Palu. “Bingung mau kemana, di tempat hotel juga tidak menyediakan pemandu yang paham betul tempat-tempat yang menarik di dalam Kota Palu, seperti ke jembatan kuning (Jembatan Palu IV,red),” ujarnya.
                 Meski begitu, selama berada di Kota Palu, Mr. Mark mengaku sempat jalan-jalan di tengah kota. Dia melihat Kota Palu masih sangat jauh berbeda dengan kota lainnya. Dia juga sempat melontarkan kritik terkait pelayanan khusus yang diberikan ke wisatawan asing. Menurutnya, informasi tentang pemandu wisata dan informasi tempat wisata sudah harus ada di tempat strategis. Misalnya di bandara dan di hotel. Menurut Mr. Mark seharusnya setiap hotel menyediakan para pemandu atau memberikan gambaran sedikit wilayah-wilayah yang dapat dikunjungi atau yang menarik yang ada di dalam kota.
                  Karena kondisi tersebut, Mr. Mark mengaku keluarganya dan keluarga Mr. Mike rencananya hanya akan menghabiskan waktu di Kota Palu selama 3 hari saja. Meski sebelumnya ingin berada di Kota Palu lebih lama.
Semoga Kota Palu kedepannya sudah mempunyai sarana pelayanan wisata seperti guide atau pemandu wisata atau pusat informasi tempat wisata di Kota Palu.

Sumber : Koran Radar Sulteng Edisi Jum’at (7/12)

Kota Palu Tertinggi Gangguan Kamtibmas


PALU – Medio Januari hingga oktober 2012, Kota Palu merupakan daerah tertinggi jumlah gangguan Kamtibmas se – Sulawesi Tengah. Hal tersebut terungkap saat Gelar Operasional (GO) jajaran Polda Sulteng, di aula Halim Mina, Mapolda Sulteng, Selasa (4/12).
                Disebutkan Kasubbid Penmas Polda Sulteng, Kompol Rostin Tumaloto, dari data yang dipaparkan Biro Operasi Polda, Kota Palu berada pada posisi pertama jumlah gangguan Kamtibmas di Sulteng. Hal ini merujuk pada jumlah laporan yang masuk terkait kasus gangguan Kamtibmas. “Kurun waktu Januari hingga Oktober 2012, tercatat ada sekitar 2.269 laporan yang masuk ke Polres Palu, “ jelas Rostin.
                Banyaknya jumlah kasus gangguan Kamtibmas di Kota Palu, yang merupakan Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah, disebabkan pula oleh jumlah penduduk yang banyak serta bermacam suku  yang bermukim di daerah itu. Selain Polres Palu, Rostin juga merinci jumlah kasus yang masuk di beberapa Polres jajaran Polda Sulteng dari Januari hingga Oktober.
                Masing-masing, Polres Donggala sebanyak 1.357 kasus, Polres Poso 1.180 kasus, Polres Bangkep 863 kasus, Polres Parigi Moutong 671 kasus, Polres Touna 441 kasus, Polres Morowali 370 kasus, Polres Tolitoli 343 kasus, serta Polres Buol sebanyak 224 kasus. “Dari jumlah keseluruhan kasus gangguan Kamtibmas yang masuk di Polres jajaran itu, 34 persen diantaranya merupakan kasus yang meresahkan masyarakat. Seperti perang antar kampung,” ungkapnya.
                Merujuk pada banyaknya kasus tersebut, serta menjaga situasi yang tetap kondusif jelang perayaan natal serta tahun baru mendatang, Polda Sulteng mulai melakukan perencanaan sejumlah operasi yang akan dilakukan, dalam Gelar Operasi (GO) kemarin. “Dalam waktu dekat ada dua operasi serentak  yang akan kita gelar, yakni Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat),” kata mantan Kapolsek Palu Timur ini.
                Operasi Pekat akan digelar mulai 8 Desember hingga 21 Desember mendatang. Yang menjadi sasaran adalah minuman keras (Miras), senjata tajam, judi dan premanisme. Ditanya jumlah personel  yang disiapkan dalam operasi itu, Rostin mengaku pihaknya terlebih dahulu membuat rencana operasi, guna menentukan berapa jumlah personel yang disiapkan.
                Gelar Operasional yang dilakukan kemarin, dipimpin langsung oleh Wakapolda Sulteng, Kombes Pol Oerip Soebagyo dan diikuti sejumlah pejabat utama Polda serta Kapolres/Kabag Ops di jajaran Polda Sulteng.

Sumber : Koran Radar Sulteng edisi Rabu 5 Desember 2012

Bukan Cuma Hidung Pinokio yang Bisa Mendeteksi Kebohongan

Bukan Cuma Hidung Pinokio yang Bisa Mendeteksi KebohonganLayaknya tokoh Pinokio yang hidungnya semakin panjang ketika berbohong, hal serupa juga terjadi pada manusia.
Ternyata, hidung dapat mendeteksi jika manusia berbohong. Hidung akan memanas dan semakin panas jika Anda semakin berdusta.
Para peneliti di bidang psikologi dari University of Granada di Spanyol, menggunakan thermography untuk mempelajari suhu wajah seseorang dalam sebuah penelitian.
Dalam percobaannya, peneliti menemukan lonjakan suhu di sekitar hidung dan otot orbital di sudut dalam mata, selama Anda berbohong.
Mereka juga menemukan, bahwa suhu wajah seseorang akan menurun ketika melakukan tugas mental yang sulit. Sebaliknya, meningkat saat mengalami kecemasan yang tinggi.
Efek ini akibat sesuatu yang terjadi pada insula, suatu wilayah di otak yang berperan dan terlibat dalam kesadaran, deteksi, dan mengatur temperatur suhu tubuh.
"Peningkatan suhu ketika berbohong meningkat di daerah ini," kata tim peneliti.
Thermography dapat digunakan untuk mempelajari keadaan emosional dan psikologi seseorang yang terealisasi melalui suhu tubuh. Keadaan tersebut dapat berupa rangsangan seksual, di mana dapat memanaskan dada dan alat kelamin.
Selain mendeteksi emosi, kamera termal juga dapat mendeteksi seseorang yang minum berlebih (mabuk), seperti tertulis dalam Journal of Electronic Security and Digital Forensics.
Peneliti dari University of Patras di Yunani meneliti 20 peserta yang meminum empat gelas bir, dalam kurun waktu 20 menit.
Kemudian, peneliti mengambil sampel serangkaian gambar infra merah dari wajah mereka. Tim menemukan bagian hidung dan mulut umumnya memiliki suhu lebih panas ketimbang dahi.

Sumber : tribunnews

Remaja Makin Emoh Lirik Profesi Guru

Remaja Makin Emoh Lirik Profesi Guru
Ilustrasi Guru
JAKARTA -- Para remaja masa kini tidak lagi melihat guru sebagai sebuah profesi yang menjanjikan di masa depan. Hal ini diungkapkan pengamat pendidikan dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Titik Handayani.
"Minat anak muda menjadi guru relatif rendah, ini ada persoalan hulu hingga hilir," kata Titik saat dihubungi di Jakarta, Kamis (6/12).
Menurut dia, upaya pemerintah beberapa tahun silam untuk mengubah nama perguruan tinggi bidang pendidikan, tidak banyak membantu meningkatkan animo calon mahasiswa.
Mereka lebih tertarik untuk masuk ke perguruan tinggi ternama seperti Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gajah Mada. "Yang masuk IKIP, seringkali terpaksa, karena nggak diterima di universitas umum," katanya.
Rendahnya jiwa mengajar para pemuda ini ditambah dengan rendahnya kesejahteraan guru sehingga membuat profesi guru tidak lagi menjadi daya tarik bagi para remaja.
Dia mencontohkan guru honorer yang mengajar di SD negeri di Jakarta, honor yang didapatnya hanya Rp 400 ribu per bulan meski lulusan sarjana.
Padahal dalam Undang undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 14 ayat (1) huruf a, menyatakan bahwa guru berhak mendapat penghasilan di atas kebutuhan hidup minimal dan jaminan kesejahteraan sosial.
Dengan demikian, menurut dia, sikap pemerintah yang enggan menaikkan honor guru honorer telah melanggar konstitusi. "Pemerintah sudah melanggar konstitusi," katanya.
Menurut dia, tuntutan kenaikan upah yang diminta guru merupakan hal yang wajar. "Itu hak mereka, jadi harus diperjuangkan," katanya.
Dia menilai hal tersebut membutuhkan keberpihakan pemerintah terhadap kesejahteraan guru. "Ini persoalan budgeting. Butuh keberpihakan pemerintah karena tidak hanya guru honorer yang menuntut kenaikan upah, tapi semua kan menuntut, seperti PNS juga menuntut kenaikan," katanya.

Sumber : republika

Wow! Ada 100 Ribu Unit Rumah Murah di 2013

Pengusaha perumahan nasional memperkirakan pembangunan perumahan murah yang diperuntukkan bagi kelas bawah mencapai 100 ribu unit, melonjak 233% dibandingkan tahun ini yang hanya sebanyak 30 ribu unit.

Pendorong pertumbuhan perumahan salah satunya terkait kenaikan upah minimum pekerja (UMP) dan kenaikan permintaan di masyarakat.

Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia Eddy Ganefo mengatakan kenaikan upah pekerja berdampak lanjutan.

"Kenaikan UMP sebesar Rp 2,2 juta memberikan sundulan bagi pekerja yang memiliki gaji di atas itu misalkan Rp 2,5 juta maka gaji mereka dipastikan ada kenaikan," ujar dia kepada liputan6.com, Rabu (5/12/2012).

Kenaikan gaji tersebut yang mendorong pekerja kemudian memiliki kenaikan kemampuan untuk membeli rumah bagi yang belum memilikinya.

Keberadaan dampak lanjutan tersebut yang mendorong pengusaha perumahan memberikan dukungan terkait kenaikan upah pekerja seperti yang ditetapkan pemerintah.

Eddy menyebutkan setiap tahun kebutuhan perumahan di Indonesia bisa mencapai 800 ribu unit, Namun hingga kini pengusaha baru mampu memproduksi sekitar 300 ribu unit.

Saat ini jumlah pengembang perusahaan yang tergabung dalam asosiasi mencapai 1900 perusahaan.

Adapun tipe rumah yang diperuntukkan bagi kelas bawah adalah tipe 36 ke bawah, antara lain tipe 27 dan 21. Harga kisaran per unit rumah tersebut sebesar Rp 90 juta.

"Hambatan yang masih menyelimuti pekerja kelas bawah untuk memiliki rumah masih terkait dengan uang muka meski mereka memiliki kemampuan mencicil rumah," tandasnya.

Sumber : liputan6

12 Pasangan Nikah Bareng pada 12-12-12 di Yogyakarta

Illustrasi nikah massal
Bantul: Sebanyak 12 pasang pengantin dari berbagai daerah akan melangsungkan pernikahan massal bertajuk 'Nikah Bareng Istimewa' pada 12 Desember 2012 (12-12-2012)..

"Ini akan menjadi sesuatu yang unik dan istimewa, karena momen 12 Desember 2012 tersebut hanya dialami sekali dalam seumur hidup," kata Ketua Forum Taaruf Indonesia (Fortais) Kabupaten Bantul, Daerah istimewa Yogyakarta (DIY), Ryan Budi Nuryanto, Rabu (5/12).

Ia mengatakan, ke-12 pasang pengantin tersebut berasal dari DIY, Jawa Timur (Jatim) dan Kalimantan. Mereka telah dipertemukan dalam ajang 'Cari Jodoh Istimewa' yang juga difasilitasi Fortais pada 25 November lalu.

"Satu tujuan kami yakni mendapatkan ridho, sekaligus saling berbagi kebahagiaan dengan sesama. Kami menggunakan konsep nikah bareng dengan maksud membantu pasangan yang ingin menikah tapi belum ada kemampuan finansial," katanya.

Menurut dia, 'Nikah Bareng Istimewa' diselenggarakan bekerja sama dengan Fortais Kantor Urusan Agama (KUA) Sewon, Paguyuban Rias Manten Kinasih Yogyakarta dan dukungan Pabrik Gula Madukismo. Ini merupakan acara tahunan yang ketujuh kalinya.

"Nikah bareng ini dikemas berbeda dengan tahun sebelumnya yang dilaksanakan diatas gethek bambu, karena untuk sekarang Nikah Bareng Istimewa akan dilaksanakan di atas Lori (kereta api peninggalan kolonial Belanda)," katanya.

Ia mengatakan, Lori tersebut usianya sudah sekitar dua abad dan saat ini digunakan sebagai kereta wisata oleh Pabrik Gula Madukismo Yogyakarta.

Menurut Lori, meski dilakukan di atas Lori, namun konsep pernikahan dipadukan dengan konsep pernikahan nusantara dimana para mempelai akan dirias dan menggunakan baju adat pernikahan dari beberapa daerah di nusantara.

"Adat yang akan kami pertunjukkan adalah Kanegaran, Muslim, Jogja Ksatrian, Solo Putri, Minang, Modern Komptemporer, Corak Model Sunda, Banten lestari modif, dengan rancangan baju desainer muda," katanya.

Ia mengatakan, sebelum prosesi pernikahan pada 12 Desember 2012, maka pada 10 Desember akan diadakan upacara adat pernikahan nusantara mulai dari siraman, sungkeman serta prosesi lain sesuai dengan status para mempelai pria maupun wanita.

"Kemudian setelah prosesi ijab qabul pasangan akan diarak menggunakan mobil volkswagen yang dikawal dua motor Harley Davidson berkeliling Kota Yogyakarta. Nikah Istimewa juga akan diramaikan marching band dari UNY dan keroncong," katanya.

Sumber : metrotvnews

Korupsi Rugikan Negara Rp 39 T

JAKARTA - Korupsi layak disebut sebagai musuh utama negeri ini. Bagaimana tidak, tindak pidana ini menggerogoti uang negara dalam jumlah yang tidak sedikit. Data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan, kerugian negara dari kasus korupsi sudah menembus angka Rp 39 triliun. Tentu, kerugian dari kasus korupsi yang belum/tidak terungkap, nilainya tidak kalah besar.

Wakil Ketua KPK Busyro Muqqodas mengatakan, sepanjang 2004 - 2011, kerugian negara akibat tindak pidana korupsi tercatat sebesar Rp 39,3 triliun. "Ini kerugian negara dari kasus korupsi yang terungkap," ujarnya dalam peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di Kantor Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan kemarin (4/12).

Menurut Busyro, kasus korupsi tersebut sudah menyebar, mulai dari eksekutif, legislatif, hingga yudikatif. Ada ratusan pejabat yang terbelit kasus korupsi dam berurusan dengan KPK. Diantaranya, enam orang pejabat kementerian/lembaga, 106 orang dari kelompok eselon I, II, dan III.

Lalu 31 orang kepala daerah, bupati/walikota, 65 orang dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan DPRD, serta 4 orang duta besar. Selain itu, masih ada hakim dan jaksa. "Yang terbaru jenderal kepolisian (mantan Kakorlantas Polri Irjen Djoko Susilo, Red). Ini sangat menyedihkan," katanya.

Busyro menyatakan, integritas memang harus menjadi syarat mutlak yang dimiliki oleh seorang pejabat negara, agar tidak menggunakan jabatan dan wewenangnya untuk memperkaya diri sendiri atau kelompok tertentu. "Ingat, itu uang rakyat," tegasnya.

Dia menganalogikan, dengan uang korupsi sebesar Rp 39 triliun itu, negara bisa membangun berbagai infrastruktur yang diperlukan rakyat. Misalnya 393 ribu unit rumah untuk rakyat miskin, atau 311 ruang kelas sekolah dasar. "Bisa juga untuk (membiayai) sekolah gratis bagi 68 juta anak SD," ujarnya.

Karena itu, Busyro mengimabau kepada seluruh aparat pajak yang menjadi ujung tombak penerimaan negara agar mengedepankan integritas dan menjauhi praktek-praktek korupsi. "Ditjen Pajak harus bisa menjadi contoh bagi lembaga pemerintahan lain," katanya.

Menurut dia, beberapa kasus korupsi yang melibatkan oknum pajak seperti Gayus Tambunan, harus menjadi pelejaran berharga untuk menciptakan sistem pengawasan internal yang lebih ketat. Karena itu, Busyro meminta agar KPK diberi akses yang lebih luas dalam upaya pencegahan korupsi sektor pajak. "KPK selalu siap membantu," ucapnya.

Dalam kesempatan sama, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, sektor pajak dan bea cukai memang menjadi salah satu titik rawan korupsi di Kementerian Keuangan. "Karena itu, upaya mencegah dari praktek Korupsi, Kolusi, Nepotisme harus lebih maksimal," ujarnya.

Sebelumnya, Dirjen Pajak Fuad Rahmany juga mengaku gerah dengan cap koruptor yang sering dialamatkan pada Ditjen Pajak. Menurut dia, kasus Gayus tidak bisa menjadi justifikasi bagi masyarakat untuk menggeneralisir seluruh aparat pajak sebagai koruptor. "Banyak juga yang bersih. Ini yang akan kami buktikan," katanya.

Sebagai gambaran, sejak kasus mafia pajak Gayus Tambunan mencuat. Kepercayaan masyarakat pada aparat pajak memang anjlok hingga ke titik nadir. Karena itu, sempat muncul suara-suara boikot pajak, tidak hanya di kalangan masyarakat, tapi juga di kalangan organisasi kemasyarakatan.

Bahkan, mantan Dirjen Pajak Mochamad Tjiptardjo pernah sangat geram karena adanya perlakuan yang menjatuhkan mental para pegawai pajak.

Misalnya, para kernet angkutan umum atau bus yang melintasi kantor Ditjen Pajak di Jalan Gatot Subroto Jakarta, sebelumnya berteriak "Pajak...pajak", ketika hendak menurunkan penumpang di Kantor Ditjen Pajak.

Namun, sejak kasus Gayus mencuat, para kernet bus ganti berteriak "Gayus...gayus" ketika menurunkan penumpang di depan kantor Ditjen Pajak. Tentu saja, para pegawai pajak yang ingin turun dari bus pun harus menanggung malu, disertai tatapan sinis para penumpang lain.

Sumber : jpnn

Edarkan sabu, pegawai Lapas Palu ditangkap

Ilustrasi (istimewa)
Ilustrasi (istimewa)
Seorang pegawai negeri sipil (PNS) yang bertugas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Palu, Sulawesi Tengah ditangkap Polres Palu karena menjadi pengedar sabu.

Dari tangan pegawai berinisial AD ini, polisi menyita satu paket sabu senilai Rp1 juta. Saat ini, pelaku berada di tahanan Polresta Palu.

Tertangkapnya oknum pegawai Kemenkumham berinisial AD ini bermula ketika Tim Narkoba Polres Palu menerima informasi dari warga soal transaksi narkoba di sebuah warung makan di Jalan Abdurrahman Saleh, Selasa (4/12/2012) pagi.

Mendapat informasi itu, tim langsung ke lokasi dan memergoki seorang lelaki mengenakan seragam Kemenkum HAM Sulawesi Tengah sedang melakukan transaksi sabu.

Setelah diperiksa, ternyata lelaki tersebut berdinas di Lapas kelas II A Palu. Dari tangan tersangka polisi menyita satu paket sabu yang sempat dibuang ke tanah.

Sementara itu, Kepala Satuan Narkoba Polres Palu AKP Putu Binangkari mengatakan, tersangka sudah lama menjadi target operasi polisi.

"Pelaku dikenal sebagai pengedar sekaligus pemakai. Polisi akan mengembangkan kasus ini apakah terkait dengan oknum lain," pungkasnya.

Sumber : sindonews

Empat bandara di Papua berstatus internasional

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Papua, Bambang Sismanto, Selasa mengatakan diwilayah itu terdapat empat bandara yang berstatus bandara internasional.

"Jadi ada empat bandara yang berstatus internasional yakni bandara Frans Kaisepo di Kabupaten Biak, bandara Sentani di Kabupaten Jayapura, bandara Moses Kilangin di Kabupaten Mimika dan bandar Mopah di Kabuapaten Meraku," katanya di Jayapura, Papua, Selasa.

Diantara keempat bandara tersebut, hanya bandara Frans Kaisepo yang sempat difungsikan sebagai bandara internasional pada beberapa waktu lalu, sedangkan tiga bandara lainya belum difungsikan. "Bandara Frans Kaisepo statusnya sama dengan tiga bandara lainya," katanya.

Terkait status bandara Frans Kaisepo Biak, yang diharapkan jalur penerbangan internasionalnya dihidupkan kembali, Sismanto jelaskan bahwa bandara tersebut masih berstatus bandara Internasional. Sama seperti bandara Sentani, di Kabupaten Jayapura, Bandar Moses Kilangin di Kabupaten Mimika dan Bandar Mopah di Kabupaten Merauke.

"Dan itu status bandara Internasional tapi tergantung dari "demand" atau permintaan ke luar negeri itu tergantung dari pesawat yang melayani. Atau itu tergantung dari permintaanya jadi yang penting sekarang pemerintah Kabupaten Biak harus kembangkan Pariwisata, nah dari situ turis bisa langsung ke Biak," katanya.

Sebelumnya, Ketua Komisi D DPRD Papua Yan Mandenas mengharapkan pemerintah dapat mengaktifkan kembali status bandara internasional Frans Kaiseipo Kabupaten Biak Numfor melayani rute penerbangan luar negeri Biak-Los Anggeles-Hawai-Honolulu.

"Usulan DPRD Papua agar status bandara internasional Frans Kaisiepo Biak difungsikan telah diajukan ke Menteri Perhubungan sejak era Freddy Numberi tetapi hingga sekarang belum direalisasikan," ungkap Ketua Komisi D DPRD Papua Yan Mandenas saat berada di Biak pada Selasa.

Ia mengakui, keberadaan bandara Biak di Papua sangat strategis karena mempunyai fasilitas pendaratan pesawat berbadan lebar besar jenis Boing dan Airbus karena memiliki panjang landasan mencapai 3500 meter lebih.

Ia mengakui, sejak rute penerbangan internasional ditutup sekitar puluhan tahun silam membuat kegiatan bandara Biak hanya melayari rute domestik dan perintis antar daerah di Papua.

Yan mengharapkan, dengan dibukanya rute penerbangan internasional lewat bandara Frans Kaisiepi Biak diharapkan dapat menghidupkan pertumbuhan perekonomian daerah setempat.


Sumber : antara

Ular Piton Putih Senilai 1 M Dipamerkan


Ular Piton Putih Senilai 1 M DipamerkanJakarta : Bagi pecinta hewan peliharaan dan tumbuhan bisa menikmati pameran hewan, tumbuhan dan perikanan yang digelar IPPAE 2012 di Jakarta. Selain beragam jenis hewan dipamerkan pengunjung juga dimanjakan dengan berbagai kegiatan atraktif termasuk cara ular memakan mangsa.

Ular piton putih yang bernama Latin Reticulatus Phyton ini berbeda dibandingkan ular piton lain. Kulitnya yang berwarna putih namun bukan albino ini menarik perhatian pengunjung. Karena aneh, unik dan langka, ular berumur satu tahun dengan panjang enam meter ini dijual dengan h arga Rp 1 miliar. Sejumlah pengunjung mengaku kagum dengan sosok ular tersebut.
"Saya kesini hanya iseng aja ingin lihat koleksi pameran, termasuk ular piton ini," ujar Malik, pengunjung asal Surabaya, ahad (2/12/2012). Saat ditanya apakah ingin membeli ular tersebut, Malik hanya tersenyum,"harganya satu miliar mas, mahal banget,"kilahnya.

Selain ular, ada juga ikan Arwana Super Red Platinum, jenis ikan langka ini juga dihargai Rp 1 miliar. Pengunjung pameran tak hanya didominasi oleh kalangan dewasa, sejumlah anak juga bisa belajar mengenal alam disini. Seperti halnya, Raihan yang menggemari satwa langka. "Saya suka satwa langka karena eksotik," ujarnya.

Bagi Anda yang berminat bisa datang ke pameran dan kontes hewan peliharaan berskala internasional di bilangan Jakarta Utara hingga 9 Desember 2012 mendatang.

Sumber : liputan6

Sarjana Kelautan Bersihkan Laut Bunaken

Manado - Ratusan sarjana kelautan Universitas Sam Ratulangi, Manado, yang tergabung dalam Ikatan Sarjana Kelautan Unsrat (ISKU), Sabtu, 1 Desember 2012, membersihkan sampah di kawasan taman laut Bunaken. Sejak pagi mereka mengangkat sampah ratusan karung.

Ketua panitia pelaksana kegiatan, Markho Tampi, mengatakan, jumlah sampah di taman laut terbaik di seluruh dunia ini terus bertambah. "Kami rata-rata pekerja lapangan yang berhubungan dengan dunia kelautan. Kami harus membersihkan taman laut kebanggaan warga Manado ini," kata Tampi kepada Tempo.

Menurut Tampi, kegiatan membersikan taman laut Bunaken akan dijadikan kegiatan rutin oleh ISKU. Apalagi antusiasme para alumni maupun para calon sarjana untuk ikut dalam kegiatan ini cukup tinggi. "Ini merupakan bentuk kepedulian kami atas tempat kami mencari nafkah, yakni di laut," ujarnya.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado, Julises Oehlers, yang ikut dalam kegiatan pembersihan, mengakui bahwa kondisi taman laut Bunaken memang kotor karena dipenuhi sampah. Namun banyaknya sampah karena kawasan taman laut Bunaken merupakan tempat pertemuan muara sungai dari seluruh wilayah di Sulawesi Utara. "Sampah yang dibuang warga dari seluruh daerah di Sulawesi Utara, termasuk Kota Manado, semuanya ke laut Bunaken,” ucap Julises.

Julises juga mengatakan bahwa Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Manado sebenarnya sudah memasang jaring penangkap sampah. Tapi belum mampu mengatasi banyaknya sampah.

Sumber : tempo

Kediaman Ratusan Pejuang Kemerdekaan RI Terancam Digusur

Ratusan purnawirawan TNI Angkatan Udara (AU) dan keluarganya kembali resah. Mereka yang sebagian besar pejuang Kemerdekaan Indonesia itu kembali resah setelah tempat tinggal yang telah ditempati selama setengah abad tersebut akan digusur.

Keresahan yang menerpa ratusan warga RW 06 yang tinggal di Kompleks Dwikora, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat dirasakannya dari sejak Kamis (29/11). Hingga Minggu (2/12), warga terus berjaga-jaga dan melakukan blokade sambil memasang spanduk dan poster di pintu masuk Jalan Raya Jakarta-Bogor, Cilodong.

Aksi itu dilakukan mereka untuk menghalau personil TNI-AU aktif yang hendak mengeksekusi 68 rumah yang ditempati ratusan keluarga purnawirawan baret merah tersebut. “Tindakan eksekusi paksa terhadap rumah dan lahan yang ditempati Purnawirawan TNI-AU tidak mencerminkan sikap para TNI,“ kata Kolonel Polrnawirawan TNI-AU Atje Somantri di Kompleks Dwikora Kelurahan Cilangkap, kemarin.

Ia mengatakan proses eksekusi tidak bisa dilakukan karena sedang dalam proses di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Pihaknya akan patuh terhadap hukum, jika putusan dari Pengadilan yang menangani sengketa tanah dan bangunan rumah sudah memiliki kekuatan hukum tetap.

Sebaliknya jika Pengadilan memenangkan gugatan warga, koordinator aksi itu meminta kepada pihak TNI-AU harus legowo perumahan itu milik warga. “Kalau kami (warga) kalah akan legowo. Sejauh putusan belum keluar, warga akan tetap tinggal disana,“ katanya.

Ketua RT 001 RW 06, Kolonel (Purnawirawan) Iman Karyadi mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menerima surat dari Mabes TNI - AU yang mengatakan bahwa per tanggal 30 November 2012, warga yang tinggal di Kompleks TNI-AU Diwikora Kelurahan Cilangkap, Cilodong harus mengosongkan tempat.

Petugas akan mengambil alih paksa perumahan dengan alasan perumahan perumahan hanya boleh diisi oleh prajurit Militer TNI yang masih aktif berdinas. Namun Iman dan ratusan warga lainnya sudah siap dengan segala kemungkinan terburuk. “ Dengan konsekwensi seburuk apapun warga akan tetap tinggal di Kompleks Dwikora, “ tandasnya.

Iman mengaku bahwa ratusan warga Kompleks Dwikora sudah memiliki izin dan surat-surat resmi terkait bangunan rumahnya. “Keluarga (saya) sudah lebih 50 tahun tinggal disini tidak ada masalah, mengapa baru belakangan dimasalahkan,“ tanyanya.

Upaya pengambil-alihan sudah dilakukan sejak 2007. Namun karena adanya perlawanan dari warga dan untuk menghormati proses pengadilan yang sedang berlangsung, proses pengambil- alihan itu urung dilakukan.

Kepala Dinas Personil Mabes TNI-AU, Letkol Askari mengatakan pihaknya datang ke Kompleks Perumahan Dwikora Kelurahan Cilangkap Kecamatan Cilodong berdasarkan surat perintah untuk melakukan diskusi dengan warga yang kebanyakan purnawirawan TNI-AU.

“Saya tidak membawa pasukan," katanya saat warga menanyakan kepastian nasib mereka. Namun askari tidak dapat memastikan pasukan akan datang atau tidak karena atas perintah Kadenma.

Sumber : MediaIndonesia

Powered by Blogger.