Jembatan Palu IV (foto) |
Mr. Mark kebingungan untuk bepergian ke tempat wisata
lainnya karena tidak adanya guide atau pemandu wisata. Informasi soal tempat
wisata di Kota Palu dan sekitarnya diketahuinya dari internet, tetapi saat tiba
di Kota Palu dia tidak bisa leluasa bepergian karena baru pertama kali ke Kota
Palu. “Bingung mau kemana, di tempat hotel juga tidak menyediakan pemandu yang
paham betul tempat-tempat yang menarik di dalam Kota Palu, seperti ke jembatan
kuning (Jembatan Palu IV,red),” ujarnya.
Meski begitu, selama berada di Kota Palu, Mr. Mark mengaku
sempat jalan-jalan di tengah kota. Dia melihat Kota Palu masih sangat jauh
berbeda dengan kota lainnya. Dia juga sempat melontarkan kritik terkait
pelayanan khusus yang diberikan ke wisatawan asing. Menurutnya, informasi
tentang pemandu wisata dan informasi tempat wisata sudah harus ada di tempat
strategis. Misalnya di bandara dan di hotel. Menurut Mr. Mark seharusnya setiap
hotel menyediakan para pemandu atau memberikan gambaran sedikit wilayah-wilayah
yang dapat dikunjungi atau yang menarik yang ada di dalam kota.
Karena kondisi tersebut, Mr. Mark mengaku keluarganya dan
keluarga Mr. Mike rencananya hanya akan menghabiskan waktu di Kota Palu selama
3 hari saja. Meski sebelumnya ingin berada di Kota Palu lebih lama.
Semoga Kota Palu kedepannya sudah mempunyai sarana pelayanan
wisata seperti guide atau pemandu wisata atau pusat informasi tempat wisata di
Kota Palu.
Sumber : Koran Radar Sulteng Edisi Jum’at (7/12)
Dengan adanya kondisi seperti ini ( kritik yang membangun ) semesthinya menjadi sebuah momentum untuk mengadakna perubahan. Mulai menata dan membenahi diri agar kota Palu juga bisa berkembang labih bagus lagi. Saya sangat setuju dengan masukan dan kritikan tersebut agar setiap tempat, seperti hotel, airport dan beberapa tempat-tempat yang lain di sediakan pemandu wisata. Sehingga hal ini juga bisa menambah gairah masyarakat untuk bisa menata hidupnya meningkatkan kwalitasnya menjadi lebih baik lagi. Seperti dibukanya kursus-kursus bahasa Inggris di kota ini lebih banyak lagi.
ReplyDeleteSetuju, sudah saatnya gairah warga kota Palu dibangkitkan untuk mempelajari Bahasa Asing, cepat atau lambat kemajuan & perkembangan informasi akan segera menyelimuti kota Palu mungil nan Indah dengan pantainya yang eksotis khususnya bagi para wisman.
ReplyDeleteTourism informasi (pusat informasi) harusnya ada ditempat" umum seperti bandara, Pusat kota dan tempat lain yang strategis, sehingga memudahkan para wisatawan lokal/manca negara mudah mendapatkan informasi wisata. Rute petunjuk jalan (map tourism) jg belum ada...Semoga kedepan pemerintah dan masyarakat lokal dapat bersama membangun wisata kota palu yg lebih baik. Festival Teluk Palu, Sail Tomini...Semoga menjadi kota palu lebih baik ! #Right_Celebes.membangun
ReplyDeletesekarang bandara di kota palu sudah keren dan juga sudah banyak hotel2 berbintang, yaahhh.. di harapkan bisa menyediakan pemandu wisata asing. kan banyak tuh tempat2 wisata yang keren, apalagi wisata2 di alam pegunungan dan pinggiran pantai pasir putihnya.. saran saja yah buat pemerintah kita, adakan pemandu wisata lah, kan bisa menambah devisa daerah kita sendiri :)
ReplyDeleteI can to be guide. IG : @RIIZKYARTHUR7
ReplyDeletesayang sekali by rak Toko Palu
ReplyDelete