Puluhan Aparat Merazia Wilayah Kalora Poso


fotoPoso - Puluhan anggota Kepolisian dikerahkan untuk mempersempit ruang gerak pelaku teror di wilayah Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, tepatnya di Desa Kalora, Kamis 22 November 2012.

“Dalam pengamanan yang dilakukan aparat kepolisian di wilayah itu, aparat akan melakukan razia dan patroli,” ujar Kepala Kepolisian Resor Poso, Ajun Komisaris Besar Polisi, Eko Santoso.

Polisi yang merupakan anggota Brimob dari Mabes Polri, Polda Sulawesi Tengah, dan Samapta Polres Poso itu, bersenjata lengkap merazia warga yang melintas di Desa Karola, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso, Sulawesi Tengah. Ini razia yang pertama kali dilakukan pasca penembakan rumah Kepala Kepolisian Sektor Poso Pesisir Utara, Inspektur Satu Taruklabi. Karola juga merupakan jalur lintas Sulawesi.

"Ini hanya razia biasa untuk menjaga keamanan di Poso," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian RI Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar, Kamis, 22 November 2012.

Detasemen Khusus 88 Antiteror di desa ini pernah menembak mati seorang terduga teroris, Jibo alias M. Khoiri, pada 29 Oktober lalu. Kawasan ini juga berada tidak jauh dari kediaman istri pemimpin kelompok pelatihan paramiliter di Gunung Biru, Tamanjeka, Poso Pesisir Utara, Santoso alias Abu Warda.

Boy mengatakan, razia itu tak terkait dengan kediaman Santoso. Menurut Boy, razia itu untuk meningkatkan keamanan warga pasca penembakan rumah Kapolsek. "Agar suasana yang sudah mulai kondisif dapat terjaga," kata dia.

Penembakan rumah Kapolsek terjadi pada 15 November lalu. Taruklabi ditembak oleh beberapa orang tak dikenal saat keluar rumah dinasnya untuk mengambil kunci motor di depan rumah. Dia segera masuk ke dalam rumah mengambil senjata api. Kemudian, terdengar lagi letusan senjata sebanyak dua kali dari arah yang sama.

Boy menduga insiden penembakan itu upaya balas dendam kelompok teroris kepada polisi. Sebab, di samping Jibo yang tewas tertembak, terduga teroris lainnya, Muhammad Kholik, juga mati tertembak saat penggeledahan pada 2 November lalu. Ada lagi tujuh terduga teroris lain yang berhasil tertangkap.

Penangkapan itu untuk mencari pelaku pembunuhan dua personel polisi, Brigadir Satu Andi Sapa dan Brigadir Sudirman. Keduanya ditemukan meninggal dengan leher tergorok di Tamanjeka.

Sumber : http://www.tempo.co

This entry was posted by Unknown. Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Powered by Blogger.